MY BUSINESS



Hayyy temen – temen kembali lagi di blog aku nich, jangan bosen yaw. Nah kali ini aku bakalan bahas sambungan blog aku sebelumnya. Kalo sebelumnya kau bahas 3 ide bisnis, nah kali ini aku bakalan bahas satu pilihan yang aku fokusin untuk bisnis dengan model BMC. Udah Ahh kelaman. Cuusszzz aja baca yahh!!!!!

Jadi aku punya nama untuk bisnisku yaitu Zero adalah usaha kecil skala rumah tangga dimana dalam usaha ini aku akan menjual masker berbahan kain yang kekinian. Usaha ini akan dirintis oleh aku sendiri yang berstatus sebagai mahasiswa dan aku menjalin kerja sama dengan pacar aku . Ide bisnis ini muncul lantaran adanya pandemi Covid-19 yang mewabah diberbagai penjuru dunia. Akibatnya keberadaan masker medis menjadi langka, kalaupun ada harganya selangit dan diprioritaskan untuk tenaga medis. Memang, dari WHO sendiri tidak mengatakan bahwa memakai masker akan menangkal Covid-19, tetapi akhirnya WHO mengeluarkan anjuran untuk memakai masker setelah diberi masukan oleh beberapa negara untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 yang rentan tertular pada area mata, mulut dan hidung. Selain itu, penggunaan masker juga dapat meminimalisir diri kita terpapar virus lainnya, bakteri maupun polusi udara. 

Apabila kita melihat dunia pasar, sudah banyak pebisnis lain yang menjual masker kain. Namun, hal ini tidak mengecilkan semangat kami. Masker kain yang akan kami buat didesain menutupi area hidung dan mulut, dibuat dengan bahan yang mempunyai sirkulasi udara baik, harga terjangkau sesuai dengan variasi, tersedia ukuran anak-anak dan dewasa serta poin yang paling penting adalah dibuat dengan desain kekinian dimana setiap customer bisa request motif apa saja yang diinginkan ataupun memilih desain yang telah kami produksi sendiri yakni bernuansa kedaerahan. Modal awal usaha Zero adalah Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Sistem produksi yang akan kami jalankan ada 2 yaitu make to stock (MTS) dimana masker kain akan diproduksi sebelum ada pesanan dari konsumen dan make to order (MTO) dimana masker kain akan diproduksi jika ada pesanan dari konsumen. Sistem produksi MTS contohnya masker kain bernuansa kedaerahan, sementara sistem produksi MTO contohnya masker kain yang desainnya di request sendiri oleh konsumen. Untuk pemasaran kami akan menggunakan sistem online saja yakni menggunakan Instagram, Facebook, Shopee dan Tokopedia.

Sebelum memulai bisnis, kami akan membuat rancangan atau struktur bisnis menggunakan 9 elemen Business Model Canvas (BMC) dengan uraian sebagai berikut:
1. Customer Segments (Segmen Pelanggan)
Target konsumen adalah semua kalangan baik anak-anak maupun dewasa.

2. Value Preposition (Preposisi Nilai)
Nilai jual produk kami yang berbeda dengan produk lainnya adalah:
1. Masker kain yang akan kami buat didesain menutupi area hidung dan mulut;
2. Masker kain dibuat dengan bahan yang mempunyai sirkulasi udara baik;
3. Harga terjangkau sesuai dengan variasi;
4. Masker kain tersedia ukuran anak-anak dan dewasa;
5. Masker kain dengan desain kekinian dimana setiap customer bisa request motif apa saja yang diinginkan ataupun memilih desain yang telah kami produksi sendiri yakni bernuansa kedaerahan.

3. Customer Relationship (Hubungan Pelanggan)
Berikut cara kami yang paling efektif untuk berinteraksi dengan konsumen maupun calon konsumen adalah:
1. Memberikan diskon 5% diatas pembelian 1 lusin.
2. Buy 1 get 1 untuk setiap konsumen yang sedang ulang tahun.

4. Channels (Jalur)
Pemasaran produk kami akan menggunakan sistem online yakni melalui Instagram, Facebook, Shopee dan Tokopedia.

5. Key Activities (Kegiatan Utama)
Dalam upaya meningkatkan performa usaha, kami melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Menggunakan bahan kain berkualitas tinggi dan memproduksinya sesuai standar WHO;
2. Memberikan layanan terbaik, ramah dan cepat;
3. Menggunakan produk dalam negeri;
4. Menerapkan protocol Kesehatan Covid-19 dalam proses produksi dan pemasaran.

6. Key Resources (Sumber Daya Utama)
Sumber Daya yang kami rencanakan adalah:
1. Teknik penjualanan online dengan desain grafis yang menarik;
2. Menggunakan mesin jahit;
3. Memiliki supplier kain optional.

7. Key Partners (Mitra Utama)
Partner kerja yang akan mendukung usaha kami adalah:
1. Beberapa platform seperti Instagram, Facebook, Shopee dan Tokopedia;
2. Influencer yang akan kami endorse;
3. Suplier bahan kain;

8. Cost Structure (Struktur Biaya)
Struktur biaya tentang perkiraan biaya yang akan kami gunakan untuk 1 kali produksi ditinjau dari beberapa hal dibawah ini:
1. Mesin jahit;
2. Bahan kain;
3. Benang jahit;
4. Karet masker;
5. Plastik pembungkus;
6. Sticker;
7. Biaya endorse;
8. Biaya internet. 

9. Revenue Streams (Aliran Pendapatan)
Hal yang akan kami lakukan untuk tetap mempertahankan pendapatan adalah dengan menggunakan 2 sistem produksi:
1. Make to stock (MTS) dimana masker kain akan diproduksi sebelum ada pesanan dari konsumen. Sistem produksi MTS contohnya masker kain bernuansa kedaerahan;
2. Make to order (MTO) dimana masker kain akan diproduksi jika ada pesanan dari konsumen. Sistem produksi MTO contohnya masker kain yang desainnya di request sendiri oleh konsumen.

Nahhh gimana temen- temen pasti menarik kan bisnis aku. Mana bisnis kalian?????. Setelah baca blog aku langsung cuuszz buat bisnis yahh. Okay deh Segitu dulu yahh blog aku kali ini. Sampai ketemu di blog aku selanjutnya. See you😚

Link untuk PKM - K :

https://drive.google.com/file/d/1Sr5FUGBWv3f5Kx431fqtGPCpeS-uKMmt/view?usp=sharing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WONDERFUL INDONESIA - BENGKULU

Prosedur dan Syarat Pendirian Perseroan

"My Goals" EL