Analisa Kelayakan Bisnis

Hayy temen-temen kembali lagi di blog aku, kali ini kita Akan bahas tentang Analisa kelayalakan Bisnis. 

Analisa Kelayakan Bisnis Itu Apa, Sih?

Analisis kelayakan bisnis adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat menjadi bisnis yang sukses, suatu kegiatan yang dijalankan dengan tujuan untuk mempelajari secara mendalam tentang bisnis atau usaha yang akan dijalankan dari berbagai aspek dalam rangka menentukan suatu bisnis potensial atau tidak untuk dijalankan kedepannya. Studi kelayakan menganalisis seberapa berhasil sebuah proyek untuk dijalankan, dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti faktor ekonomi, teknologi, hukum dan penjadwalan. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan.  Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari empat aspek utama, yaitu produk dan jasa, industri dan pasar, organisasi dan keuangan. Sementara rencana bisnis merupakan alat perencanaan yang mengubah ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis disusun berdasarkan studi kelayakan, tetapi memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari pada studi kelayakan. Ditinjau dari sudut pandang keuangan, ada beberapa metode penilaian investasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah suatu investasi layak atau tidak layak dilakukan sebuah perusahaan, yang akan kita bahas setelah ini!

Payback Period (PP)

Payback period merupakan metode yang digunakan untuk menghitung lama periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari aliran kas masuk (proceeds). Oleh karena itu hasil perhitungannya dinyatakan dalam satuan waktu, yaitu tahun atau bulan. Apabila pajak penghasilan belum dihitung dalam penentuan periode pengembalian, dalam investment untuk melakukan ekspansi usaha, maka periode pengembalian bisa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Picture
Sedangkan apabila dampak dari pajak penghasilan dihitung, maka penentuan dari periode pengembalian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Picture
Kelebihan dari menggunakan Payback Period, yaitu :
  • Investment yang mempunyai resiko yang besar, dengan menggunakan metode ini bisa diketahui jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi.
  • Dengan menggunakan metode ini juga bisa dipakai untuk menilai proyek investment yang memiliki rate of return dan risiko yang sama. Oleh karena itu bisa dipilih investment yang memiliki jangka waktu pengembalian tercepat.
  • Dapat digunakan untuk memilih berbagai pilihan atau usulan investment sebelum berlanjut ke penilaian dengan mempertimbangkan kemampuan investment untuk menghasilkan profit.
Sedangkan untuk kekurangan dari menggunakan Payback Period, yaitu :
  • Tidak memperhitungkan nilai waktu suatu uang.
  • Tidak menunjukan pendapatan selanjutnya setelah dana investment pokok kembali.
  • Tidak mengukur tingkat profitabilitas.

Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

Benefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan perngorbanan (biaya/ cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek. Pada umumnya jenis invetasi yang sering digunakan adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya jenis benefit langsung, manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak. B berarti Benefit, sedangkan C berarti cost. Perhitungan b/c ratio ini dihitung dari tingkat suku bunga. Dalam batasan besaran nilai B/C digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. Adapun rumus perhitungan dari B/C Ratio ini, yaitu :
Picture
Kelebihan dari menggunakan B/C Ratio, yaitu :
  • Berapa rasio keuntungan yang di dapatkan dapat di ukur karena dapat mengurangi dengan biaya. Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.
  • Biaya dan manfaat diukur dengan nilai uang, sehingga memungkinkan analis untuk mengurangi biaya dari manfaat.
  • Analisis biaya manfaat memungkinkan analis melihat lebih luas dari kebijakan atau program tertentu, dan mengaitkan manfaat terhadap pendapatan masyarakat secara keseluruhan.
  • Analisis biaya manfaat memungkinkan analis membandingkan program secara luas dalam lapangan yang berbeda.
Sedangkan kekurangan dalam menggunakan B/C Ratio, yaitu :
  • Proses penghitungannya lama karena mengidentifikasi terlebih dulu semua biaya, mengurangkannya dengan manfaat untuk setiap tahun selama umur proyek.
  • Tekanan yang terlalu eksklusif pada efisiensi ekonomi, sehingga  kriteria keadilan tidak dapat diterapkan
  • Nilai uang tidak cukup untuk mengukur daya tanggap (responsiveness) karena adanya variasi pendapatan antar masyarakat.
  • Ketika harga pasar tidak tersedia, analis harus membuat harya bayangan (shadow price) yang subyektif sifatnya.

Net Presen Value (NPV)

Net Present Value merupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih. NPV memperlihatkan besarnya nilai produktif suatu investment. Yaitu apakah nilai produktif tersebut lebih besar, sama dengan, atau lebih kecil dibandingkan dengan biaya investasinya. NPV yang positif menggambarkan bahwa investment tersebut menghasilkan tingkat pendapatan yang melebihi tingkat yang diminta. Oleh karena itu investment tersebut harus diterima. Jika NPV bernilai negative menggambarkan bahwa investment tersebut menghasilkan pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat yang diminta. Oleh karena itu investment tersebut harus ditolak. Dan apabila NPV sama dengan nol, maka hal tersebut berarti investment menghasilkan pendapatan yang sama dengan tingkat yang diminta, atau dengan kata lain tidak untung dan tidak rugi. Adapun rumus yang digunakan dalam NPV, yaitu :
Picture
Picture
Selain itu, rumus NPV juga bisa dengan menggunakan tabel NPIVA agar lebih mudah, rumus tersebut :
NPV = ( Ct x PVIFA ( r ) ( t ) ) – C0
Picture
Kelebihan dari menggunakan metode Net Present Value, yaitu :
  • Memperhitungkan nilai waktu uang.
  • Seluruh arus kas selama umur proyek diperhitungkan dalam pengambilan keputusan investment.
Sedangkan kekurangan dalam menggunakan metode Net Present Value, yaitu :
  • Memerlukan perhitungan yang teliti dalam menetapkan tarif kembalian dari investment.
  • Pada saat membandingkan 2 proyek investment yang jumlah investasinya tidak sama, nilai tunai dari arus kas bersih dalam rupiah tidak bisa digunakan sebagai acuan.

Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return digunakan untuk menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara nilai sekarang dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek. IRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan nilai bersih arus kas masuk sekarang sama dengan nilai bersih arus kas keluar sekarang sama dengan nol. Metode ini mempunyai asumsi bahwa arus kas masuk diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian internal yang besarannya sama. Adapun rumus yang digunakan dalam metode ini, yaitu :
Picture
Kelebihan dalam menggunakan metode Internal Rate of Return, yaitu :
  • Memperhitungkan nilai waktu dari uang.
  • Mengedepankan aliran kas awal daripada aliran kas akhir.
Sedangkan kekurangan dalam menggunakan metode Internal Rate of Return, yaitu :
  • Cukup susah dan menyita waktu dalam proses perhitungannya, khususnya yang terjadi ketika arus kas tidak sama besar.
  • Tidak mempertimbangkan dana investment yang berbeda – beda untuk berbagai proyek yang sedang diperbandingkan, serta profitabilitas nominal dari setiap proyek.
  • Jika terjadi kondisi dimana terdapat beberapa aliran arus kas yang negative, maka proyek bisa jadi akan menghasilkan lebih dari 1 angka IRR.

Contoh Kasus Perhitungan Menggunakan NPV

Sebuah brand ternama yaitu M, ingin berinvestasi untuk membangun sebuah hotel di kawasan X. Diperkirakan harga untuk membuat hotel dan juga pembeliat interior sebesar Rp. 500 juta, dengan aturan suku bunga sebesar 15% per tahunnya. M bisa mendapatkan dana dari pendirian hotel tersebut sebesar Rp. 170 juta selama 5 tahun. Berapakah NPV-nya?

DIKETAHUI :
Ct : 170
C0 : 500
r : 15% ( 0,15 )
RUMUS NPV :
NPV = 170/1+0,15 + 170/(1+0,15)2 + 170/(1+0,15)3 + 170/(1+0,15)4 + 170/(1+0,15)5 - 500
NPV = ( 147,83 + 128,54 + 111,78 + 97,29 + 84,52 ) - 500
NPV = 569,87 - 500
NPV = 69,87
Jadi, NPV dari soal tersebut, yaitu Rp. 69,87 juta. 

RUMUS TABEL NPIVA :
NPV = (170 x 3,3522 ) - 500
NPV = 569,87 - 500
NPV = 69,87
Hasil rumus kedua sama dengan hasil rumus pertama, yaitu Rp. 69,87 juta.

Supaya lebih paham, yukk tonton Dan simak video berikut:

https://youtu.be/Vyfvs0StT8Y

Gimana? Sudah paham kan. Semoga bermanfaat yah. Sampai ketemu di blog aku selanjutnya 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WONDERFUL INDONESIA - BENGKULU

Prosedur dan Syarat Pendirian Perseroan

"My Goals" EL